Hal Penting dalam Membina Keluarga Muslim

Pengajian Anggoro Kasih @PCMPonjong 11 Dhulhijah 1438H/11 September 2017 yang dilaksanakan di Masjid At-Taubah Melikan, Wanglu yang disampaikan oleh Ustadz Sandi Rahman ini mengenai Hal Penting dalam Membina Keluarga Muslim.

Seperti yang tertera dalam Al Qur’an Surat Ibrahim Ayat 37

(رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ)
Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan (yang demikian itu) agar mereka melaksanakan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur

Dalam Kesempatan tersebut Ustadz Sandi Rahman menyampaikan bagaimana Rasulullah Muhammad mendapatkan Wahyu dari Allah SWT untuk mengkaji bagaimana Rasulullah Ibrahim mendidik keluarga nya.

Ustadz Sandi Rahman menyampaikan bagaimana pentingnya untuk melakukan Pendidikan yang berkarakter, bukan hanya cerdas pemikiran tapi juga cerdas emosional dan spiritual.

Dalam contoh ketika Rasulullah Ibrahim mendapatkan ujian dari Allah ketika setelah menanti sekian lama tidak dikaruniai anak dan ketika anaknya beranjak dewasa justru mendapatkan Wahyu untuk mengorbankan anak semata wayangnya Nabi Ibrahim.. kemudian Rasulullah Ibrahim meminta secara langsung kepada Ismail dan Istrinya Siti Hajar dan keduanya pun dengan ikhlas menerima keputusan tersebut kalau itu memang Firman Allah.

Begitu juga ketika dulu pada waktu Ismail masih bayi, Siti Hajar ditinggalkan di sebuah Gurun dan saat itu Siti Hajar juga dibuat bingung dengan apa yang dilakukan Rasulullah Ibrahim kepadanya.. tapi begitu mendapatkan jawaban kalau itu perintah dari Allah, Siti Hajar akhirnya Ikhlas menerima nya.

Seorang Muslim juga perlu memiliki sifat prihatin, tidak foya foya dan hidup semaunya sendiri.

Akan tetapi selain prihatin, seorang Muslim juga seorang yang dermawan atau ringan tangan (suka weh2, membantu keluarga dan masyarakat disekitarnya)

Jauhari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.