Demikian sebagian kalimat dari Tim Penilai Lomba Budaya Mutu Tingkat Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018 setelah selesai melakukan visitasi ke SD Muhammadiyah Bedoyo. Apakah itu cuma kalimat penghibur setelah semua komponen sekolah bercapek-capek mengerahkan apa yang ada guna memenuhi ‘tunjukan’ untuk maju lomba budaya mutu tahun ini? Ataukah dewan yuri telah berkata obyektif terhadap keadaan yang sekarang ada di SD Muhammadiyah Bedoyo?
Mungkin dari luar ‘gebyar’ SD ini memang beda dalam setahun terakhir. Daya tarik atau ‘magnet’ sekolah terasa bertambah kuat. Namun yang terasa di dalam adalah tidaklah berbading lurus dengan perubahan di luar yang terasa cepat. Pelan tapi tetap ada perubahan ke arah perbaikan. Semoga dengan ‘dikawal’ oleh komite dan paguyupan wali murid perbaikan citra sekolah diluar terus bisa diimbangi dari dalam pula.
Kalau berkata tentang mutu pendidikan standar yang dipakai adalah delapan standar nasional pendidikan (SNP) yang telah ditetapkan pemerintah. Dari delapan faktor tersebut lebih banyak faktor dalam sekolah. Ada yang mutlak dominan faktor inter sekolah yakni terkait standar isi, standar kompetensi dan kelulusan, standar proses, dan standar penilaian. Standar yang lain perpaduan faktor inter dan ekster (PTK, peserta didik, pengelolaan dan pembiayaan). Faktor intern terdiri dari guru, ks, karyawan dan pola interaksi diantara mereka termasuk manajemen intern sekolah.
Kegiatan KBM, kualitas pengajaran, ekstrakurikuler, manajemen KS terhadap PTK sebagian dari penataan intern. Pelimpahan tugas tambahan ke guru, karyawan, pengelolaan peserta didik, pembuatan tata tertib/peraturan akademik juga masuk didalamnya.
Faktor ekstern seperti intervensi dinas/yayasan, komite, paguyupan, masyarakat, DUDI, dan pemangku wilayah. Adanya mahasiswa KKN/PPL di sekolah bisa memerankan keduanya, baik intern maupun ekstern. Semuanya komponen baik inter juga ekstern harus dilibatkan guna meraih sekolah yang bermutu.
Alhamdulillah kondisi SD Muhammadiyah Bedoyo baik intern maupun ekstern mengalami dinamika yang menurut penulis dinamika positif. Sebagaimana di atas yang demikian luar biasa adalah dinamika hubungan sekolah dengan komite, paguyupan wali wurid dan wali murid. Pada awalnya sekolah “ngaruhke” wali murid dengan memberikan serangkaian program kerja di awal tahun pelajaran kemudian komite langsung menyambut dengan mengajak wali murid terlibat langsung dalam pendidikan di rumah dan di sekolah. Pada awalnya mereka yang dapat bantuan beasiswa pendidikan yang merelakan sebagian buat mendukung penyelenggaraan pendidikan di SD Muhammadiyah Bedoyo.
Dan sekarang semua orang tua memberikan sumbangan penyelenggaraan pendidikan yang digalang komite. Termasuk orang tua ikut memperhatikan kelas putra-putrinya dengan mengecat, menghias dan menambah sarana kelas. Moment LBM dimanfaatkan untuk memberikan ruang yang besar bagi orang tua memberi warna ke sekolah termasuk juga Mahasiswa KKN UMJ.
Peran Adik-adik Mahasiswa UMJ (Universitas Muhamamdiyah Jakarta)
Peran KKN PPM UMJ sangat besar terhadap kelangsungan sekolah selama dua bulan terakhir. Mulai dari membantu mengisi KBM kelas yang kosong terutama kelas V yg walinya sedang cuti, membantu ekstra, melatih siswa mengisi acara, belajar bersama, menghias sekolah, memeriahkan kegiatan HUT RI 73 dan kegiatan idul adha dll. Juga perannya dalam kegiatan masyarakat mendapat sambutan bagus dari warga.
Suasana sekolah sangat beda setelah orang tua menghias kelas, dibantu KKN PPM UMJ, komite dan paguyupan sekolah.
Mungkin seperti yang dikata tim Yuri LBM (Lomba Budaya Mutu), Sekolah Desa Bernuansa Kota.
- Membangunkan yang Masih Lelap Tertidur - Desember 17, 2020
- SD Muhayo Menerapkan Strategi Guru Kunjung - September 2, 2020
- Siswa SD Muhammadiyah Bedoyo Ingin Sukses - Maret 23, 2019
[…] Tahun Pelajaran 2018/2019 disampaikan ke semua wali murid, komite sekolah, dukuh yang hadir bahwa SD Muhammadiyah Bedoyo telah memulai indent (pesan tempat) siswa baru untuk tahun pelajaran […]